Teknologi EV terbaru siap menggebrak pasar Indonesia

Indonesia bersiap untuk menyambut lonjakan teknologi mobil listrik terbaru yang siap menggebrak pasar otomotif domestik. Hal ini menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan listrik (EV) memiliki potensi besar sebagai salah satu opsi dalam mendukung pengelolaan energi yang ramah lingkungan. Ditenagai sepenuhnya oleh listrik, EV menggunakan baterai elektrik yang perlu diisi kembali untuk beroperasi.


Dukungan yang semakin kuat terhadap kendaraan listrik muncul dari kesadaran akan perlunya bertransisi menuju energi bersih. Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan mobil listrik telah menunjukkan tren positif di pasar global, dan Indonesia tidak ingin ketinggalan dalam revolusi ini.


Foto: ASSA Rent



Data menunjukkan bahwa penjualan mobil listrik di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan pada tahun 2020 yang hanya 217 unit saja dan mencapai angka 16 ribu  pada tahun 2024 dan berharap mencapai 65 ribu di tahun 2030. Hal ini menandakan minat konsumen yang meningkat terhadap teknologi ramah lingkungan. Selain itu, infrastruktur pengisian daya yang semakin berkembang di berbagai kota besar juga menjadi dorongan bagi pertumbuhan pasar mobil listrik.


Kedatangan teknologi mobil listrik terbaru diprediksi akan menciptakan gelombang baru dalam pasar otomotif Indonesia. Bukan hanya sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan, mobil listrik juga menawarkan kinerja yang impresif, biaya operasional yang lebih rendah, dan kenyamanan dalam penggunaan sehari-hari. Dengan regulasi yang semakin mendukung, termasuk insentif pajak dan program pengembangan infrastruktur, masa depan mobil listrik di Indonesia terlihat semakin cerah.


Infografis Katadata.com


Jadi, mari kita sambut dengan antusiasme teknologi mobil listrik terbaru yang siap menggebrak pasar otomotif Indonesia dan membawa kita menuju era transportasi yang lebih berkelanjutan dan efisien.


Rafi Nuzakin

Posting Komentar

0 Komentar